Pada akhir abad ke-13 M, Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran. Hal ini disebabkan oleh faktor politik dan ekonomi.
Faktor
Politik Kedudukan Kerajaan Sriwijaya makin terdesak, karena munculnya
kerajaan-kerajaan besar yang juga memiliki kepentingan dalam dunia
perdagangan, seperti Kerajaan Siam di sebelah utara. Kerajaan Siam
memperluas kekuasaannya ke arah selatan dengan menguasai daerah-daerah
di Semenanjung Malaka termasuk Tanah Genting Kra. Jatuhnya Tanah Genting
Kra ke dalam kekuasaan Kerajaan Siam mengakibatkan kegiatan pelayaran
perdagangan di Kerajaan Sriwijaya semakin berkurang.
Dari daerah
timur, Kerajaan Sriwijaya terdesak oleh perkembangan Kerajaan Singasari,
yang pada waktu itu diperintah oleh Raja Kertanegara. Kerajaan
Singasari yang berdta-cita menguasai seluruh wilayah Nusantara mulai
mengirim ekspedisi ke arah barat yang dikenal dengan istilah Ekspedisi
Pamalayu. Dalam ekspedisi ini, Kerajaan Singasari mengadakan pendudukan
terhadap Kerajaan Melayu, Pahang, dan Kalimantan, sehingga mengakibatkan
kedudukan Kerajaan Sriwijaya makin terdesak.
Faktor Ekonomi Para
pedagang yang melakukan aktivitas perdagangan di Kerajaan Sriwijaya
semakin berkurang, karena daerah-daerah strategis yang pernah dikuasai
oleh Kerajaan Sriwijaya telah jatuh ke kekuasaan raja-raja sekitarnya.
Akibatnya, para pedagang yang melakukan penyeberangan ke Tanah Genting
Kra atau yang melakukan kegiatan ke daerah Melayu (sudah dikuasai
Kerajaan Singasari) tidak lagi melewati wilayah kekuasaan Sriwijaya.
Keadaan seperti ini tentu mengurangi sumber pendapatan kerajaan.
Dengan
alasan faktor politik dan ekonomi, maka sejak akhir abad ke-13 M
Kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan kecil dan wilayahnya terbatas pada
daerah Palembang. Kerajaan Sriwijaya yang kecil dan lemah akhirnya
dihancurkan oleh Kerajaan Majapahit tahun 1377 M.
Baca Juga: www.blogevan.com
BalasHapusBaca Juga: halodoc
Baca Juga: withoutimage.xyz